Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 25 Desember 2015

Kasus Petral

1.      Auditor :
-          Auditor asal Australia (KAP Kordamentha)
 2.      Jenis Audit :
Audit Forensik : Audit yang dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan-kemungkinan risiko terjadinya fraud atau kecurangan didalam maupun diluar sistem secara komprehensif. 

3.      Prosedur Audit Forensik yang dilakukan :
a.       Identifikasi masalah
Auditor melakukan pemahaman awal terhadap kasus yang akan dibahas. Pemahaman tersebut unutk mempertajam analisa dan spesifikasi ruang lingkup sehingga audit bisa dilakukan secara tepat sasaran.

b.      Pembicaraan dengan klien
Auditor akan melakukan pembahasan bersama klien terkait lingkup, kriteria, metodelogi audit, limitasi, dan jangka waktu.

c.       Pemeriksaan pendahuluan
Auditor melakukan pengumpulan data menggunakan 5W + 2H (Who, What, Where, When, Why, How, How much). Investigasi dilakukan apabila sudah terpenuhi 4 W + 1H.

d.      Pengembangan rencana dan pemeriksaan
Auditor akan menyusun dokumentasi kasus yang dihadapi, tujuan audit, prosedur pelaksanaan audit, serta tugas individu dalam tim.

e.       Pemeriksaan lanjutan
Auditor akan melakukan pengumpulan bukti serta melakukan analisa atasnya. Auditor akan menjalankan teknik auditnya guna mengidentifikasi secara meyakinkan adanya fraud dan pelaku fraud tersebut.

f.       Penyusunan laporan
Pada tahap akhir, auditor akan melkaukan penyusunan laporan hasil audit forensic. Dalam laporan ini ada 3 poin yang harus diungkapkan antara lain :
o   Kondisi, yaitu kondisi yang terjadi dilapangan atau kejadian sebenarnya.
o   Kriteria, yaitu standar yang menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu jika kondisi tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dijadikan sebagai temuan.
o   Simpulan, yaitu berisi keimpulan atas audit yang telah dilakukan. Biasanya mencakup sebab fraud, kondisi fraud, serta penjelasan detail mengenai fraud.

4.      Kesimpulan :
Dalam kasus yang saya analisis, ada beberapa prinsip dalam kasus ini, diantaranya :
1.      Tanggung jawab Profesi
lembaga audit independen (KordhaMentha) sudah bertanggung jawab terhadap profesi kode etik akuntan dengan menyiapkan bukti- bukti dan mengaudit para pegawai nakal hingga menemukan kecurangan- kecurangan yang merugikan Negara. Hal ini dilakukan untuk memelihara citra profesi agar tidak ada lagi pegawai nakal yang melakukan kecurangan sehingga tidak merusak reputasi dari rekan seprofesi pegawai tersebut.
2.      Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Dalam kasus ini, lembaga audit independen (KordhaMentha) telah membuktikan pegawai yang ber­masalah tidak diberikan izin untuk mendapatkan wewenang lagi dalam menjalankan tugas di bagian Impor BBM. Hal ini menunjukan integritasnya dan agar segera di realisasi sehingga meningkatkan kepercayaan publik (masyarakat).

Selain itu, KAP Kordamentha telah melakukan audit sesuai dengan kode etik professional akuntan.

5.      Temuan Audit  :
Berdasarkan pelanggaran No 100 tentang Independensi, integritas, dan Objektivitas, dalam Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang dilakukan kasus Petral setelah diaudit oleh KordhaMentha adalah sebagai berikut :

a.       Ketidakefisienan rantai suplai berupa mahalnya harga crude dan produk yang dipengaruhi kebijakan Petral dalam proses pengadaan. 

b.      Ada juga pengaturan tender MIGAS dan kelemahan pengendalian HPS. 

c.       Ada pertukaran informasi via e-mail dari para pegawai yang berkomunikasi dengan vendor.

d.      4 pegawai setingkat dengan manajer bekerjasama dengan pihak luar dan membuat harga minyak dan BBM  yang dibeli menjadi lebih mahal.

e.       Adanya pihak ketiga (badan usaha) diluar bagian manajemen Petral dan Pertamina ikut campur dalam proses pengadaan dan jual beli minyak mentah maupun BBM, mulai dari mengatur tender dengan harga perhitungan sendiri, menggunakan instrument karyawan dan manajemen Petral saat melancarkan aksi. Akibatnya Petral dan Pertamina tidak mendapatkan harga yang optimal dan terbaik ketika melakukan pengadaan. Pihak ketiga (jaringan mafia) minyak dan gas (migas) menguasai kontrak suplai minyak senilai US$ 18 miliar atau sekitar Rp 250 triliun selama tiga tahun.

Dibuat oleh : (Joshua Harold, SS-UG, 4EB17)

Sumber :




Rabu, 29 April 2015

Bahasa Inggris Bisnis 2 # Tugas 2


Nama : Joshua Harold Bintang
NPM  : 23212971
Kelas : 3EB17   
 






Hi guys,

Do you often eats friedrice ? do you make it by yourself or you just buy it from the restaurant ?

Absolutely, u will feel bored with usual taste and presentation that you can find in almost every fried rice traders. For this moment, I want introducing our new variant about fried rice, called “Nasi Goreng Chicken Versus”.



In one plate, you can get the sensation of chicken and beef cooked with secret seasoning and then mix with delicious fried rice. Don’t worry about the price. Let’s come and feel the delicacy of our fried rice in Jojo’s Resto.


Nasi Goreng Chicken Versus, because the taste is everything !!!  




Minggu, 29 Maret 2015

Bahasa Inggris Bisnis 2 #


Nama : Joshua Harold Bintang
NPM  : 23212971
Kelas : 3EB17    



Kota Tua Jakarta 


Kota Tua Jakarta is a place which still much historical and culture from Netherland although Chinese. This Kota Tua area had been launched on 1972 by Gubernur Jakarta Ali Sadikin. Kota Tua had been launched as this culture for keep architecture which been there. This building architecture which been this area is a very legend and much culture of Netherland. Some of building could visited on Kota Tua is :

1.      Museum Fatahillah
2.      Museum Wayang
3.      Museum Bank Mandiri
4.      Museum Bank Indonesia
5.      Stasiun Jakarta Kota
6.      Museum Seni Rupa
7.      Pelabuhan Sunda Kelapa

At this time, a lot of changed of Kota Tua. The Old Kota Tua is very different with The New Kota Tua. Some of building already broken by Government with some reason. Some of building is :

1.      Benteng Batavia
2.      Gerbang Amsterdam
3.      Jalur Trem Batavia

Many activity which can do at Kota Tua. Tourism who visited Kota Tua not only feel the historical but and the old city architecture. Eventhough, Kota Tua is a good place for take picture. A lot of couple take a picture for their pre wedding. Beside that, Kota Tua area always became a place which culture festival held.

Kota Tua Jakarta known as Batavia Lama (Oud Batavia), is a little area at Jakarta, Indonesia. Eventhough, Kota Tua known as “Permata Asia” and “Ratu dari Timur” at 16th century by Europe Sailorman, The Old Jakarta called as center of  business for continent Asia because that location is strategic and had a lot of resource.   

Sabtu, 10 Januari 2015

Bahasa Indonesia 2 #



Nama : Joshua Harold Bintang
NPM  : 23212971
Kelas : 3EB17    


TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH DUGAAN PENGGELAPAN PAJAK OLEH PERUSAHAAN










     Disusun Oleh :
  Joshua Harold Bintang (23212971)

   3EB17




   UNIVERSITAS GUNADARMA
   PTA 2014/2015 




ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH DUGAAN PENGGELAPAN PAJAK OLEH PERUSAHAAN



1.1  Pendahuluan

Pajak merupakan sumber penerimaan  Negara disamping penerimaan dari sumber lain. Dengan posisi yang sedemikian penting itu pajak merupakan penerimaan strategis yang harus dikelola dengan baik oleh negara. Dalam struktur keuangan Negara tugas dan fungsi penerimaan pajak dijalankan oleh Direktorat Jenderal Pajak dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia.

1.2  Latar Belakang

Pajak adalah beban bagi perusahaan, sehingga wajar jika tidak satupun perusahaan (wajib pajak) yang dengan senang hati dan suka rela membayar pajak. Mengingat pajak adalah beban yang akan mengurangi laba bersih perusahaan, maka perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin agar dapat membayar pajak sekecil mungkin dan berupaya untuk menghindari pajak. Namun demikian penghindaran pajak harus dilakukan dengan cara-cara yang legal agar tidak merugikan perusahaan di kemudian hari. Penghindaran pajak dengan cara illegal adalah penggelapan pajak. Hal ini perbuatan kriminal, karena menyalahi aturan yang berlaku.

1.3  Tujuan

   a)      Untuk menjelaskan mengenai pentingnya kepatuhan perpajakan
   b)      Untuk menjelaskan manfaat wajib pajak yang patuh membayar pajak
   c)      Untuk menjelaskan tentang hambatan-hambatan pemungutan pajak
   d)     Untuk menjelaskan tentang contoh kasus yang berkaitan dengan hambatan pemungutan pajak.


1.4  Manfaat

Diharapkan adanya upaya penegakan hukum yang adil dan beribawa mutlak yang diperlukan dalam menyelesaikan kasus dugaan penggelapan pajak, karena nantinya publik akan mengetahui bagaimana kejadian yang sebenarnya dari kasus penggelapan pajak dan proses hukum yang berjalan harus ditegakan seadil-adilnya tanpa memihak salah satu pihak atau pihak manapun. 








Daftar Pustaka